Wednesday, November 16, 2011

Sari Simorangkir - The Creator



Sari Simorangkir adalah seorang musisi dan penulis lagu ini memang sudah banyak dikenal dikalangan gereja Indonesia bahkan sampai luar negeri. Sari Simorangkir memulai pelayanannya sejak tahun 1992, saat itu dia tergabung dengan Voice of Galilea dari Galilea Ministry.  Kemudian, melalui pertemuan dengan sesama pelayan Tuhan, Sari dan tim kemudian tergabung bersama dalam satu grup yaitu "True Worshippers". Sampai sekarang dia sudah mengeluarkan enam album single. Hampir semua lagu yang dibawakan merupakan ciptaannya sendiri dan ada pula beberapa lagu dari teman sepelayanan.

Sari Simorangkir beberapa waktu lalu merelease album terbarunya yang berjudul "ALLEGRO(review)" yang berisi lagu-lagu praise terbaik dari beberapa album Sari 
dan sekarang Sari Simorangkir mengeluarkan album terbarunya yang berjudul “The Creator”. Tidak hanya itu, dia juga mengadakan konser di Tennis Indoor Senayan 14 April 2011, Jakarta. Live Concert ini akan bertemakan “The Creator”, tema yang sama yang terdapat pada album terbarunya, 

bagi yang ingin mereview lagunya silahkan click track list dibawah ini
ingat di sini saya hanya mereview lagunya, bitratepun dbawah 100kbps jadi kualitas suara jauh dari aslinya, yang merasa terberkati dan ingin menjadi berkat juga agar mereka tetap bisa berkarya belilah "CD ORIGINAL" 

Track List:

01. Kau Allah yang Kudus [Medley] Kau Rajaku
02. Betapa Hebat [Medley] Serukan Namanya
03. KuasaMu, BilurMu [Medley] SalibMu
04. Kaulah Harapan [Medley] El Shaddai
05. Bagi Tuhan Tak Ada yang Mustahil
06. Tuhan Kita
07. Permata Hatiku
08. Hati Hamba [Medley]Kuhidup BagiMu
09. Jamahan Tuhan
10. Dengan SayapMu
11. Kemuliaan Bagi Tuhan
12. Kudiri Kuasa [Medley] Berjalan BersamaMu Tuhan

Friday, November 11, 2011

Aku akan Menggendongmu Setiap Pagi Sampai Kematian Menjemput.”

Sapaan seorang sahabat, 


Mungkin Anda akan mencapku sebagai seorang romo yang terlalu cengeng, tapi aku tidak mau menyembunyikan gejolak perasaan kemanusiaanku ketika mencoba membaca dan menterjemahkan kisah ini dalam bahasa Indonesia yang sederhana dan mudah untuk dimengerti. Beberapa kali aku harus berhenti sejenak, merenung bahkan tak terasa rasa sedih menyelimuti seluruh tubuhku atas sentuhan kata-kata yang terangkai dalam kalimat-kalimat penuh makna dalam kisah ini.

Semoga saja kisah ini menjadi bahan pembelajaran bagi teman-teman yang baik sedang merencankan untuk menikah, yang telah hidup dalam pernikahan, tapi terlebih untuk teman-teman yang mengalami goncangan dalam hidup perkawinan mereka saat ini. Percayalah…Tuhan sedang menegur dan mengingatkanmu akan keutuhan dan kekudusan pernikahan lewat kisah yang sedang Anda baca ini.


AKAN KUGENDONG ENGKAU SAMPAI AJAL TIBA


Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku, sambil memegang tangannya aku berkata; “Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu.” Istriku lalu duduk disamping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Dari raut wajah dan matanya kutahu dia sedang memendam luka batin yang membara.

Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku. Akan tetapi aku harus membiarkan istriku mengetahui apa yang sedang kupikirkan. Aku ingin sebuah perceraian diantara kami. Aku lalu memberanikan diri untuk membicarakannya dengan tenang. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik dan bertanya kepadaku dengan tenang, tapi mengapa?

Aku menolak menjawabnya. Ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Dia membuang choptiks di tangannya dan mulai berteriak kepadaku, engkau bukan seorang laki-laki sejati.” Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin mengetahui alasan dibalik keinginanku untuk bercerai. Tetapi aku dapat memberinya sebuah jawaban yang memuaskan; “Dia telah menyebabkan kasih sayangku hilang terhadap Jane (wanita simpananku). Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya kasihan kepadanya.”

Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai bahwa dia dapat memiliki rumah kami, mobil dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah, merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku kini telah menjadi orang asing di rumah kami, khususnya di hatiku. Aku meminta maaf untuknya, untuk waktunya yang telah terbuang selama 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energy yang diberikan kepadaku tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane bahwa aku sungguh mencintainya. Akhirnya dia menangis dengan suara keras di hadapanku yang mana Aku sendiri berharap melihat terjadi padanya. Bagiku tangisannya tidak mempunyai makna apa-apa. Keinginanku untuk bercerai di hati dan pikiranku telah bulat dan aku harus melakukannya saat itu.

Hari berikutnya, ketika saya kembali ke rumah sedikit larut kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena rasa ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane, wanita idamanku saat itu. Ketika terbangun kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.
Pagi harinya dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku; Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum percerain untuk saling memperlakukan sebagai suami-istri dalam arti sebenarnya. Dia memintaku dalam sebulan itu kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami-istri. Alasannya sangat sederhana;Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami.”

Aku menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Akan tetapi dia juga meminta beberapa syarat tambahan sebagai berikut; Dalam rentang waktu sebulan itu, aku harus mengingat kembali bagaimana pada permulaan pernikahan kami, aku  harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai di muka pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah untuk memenuhi permintaannya kepadaku demi meluluskan perceraian kami.

Aku menceritakan kepada Jane (wanita simpananku) tentang syarat-syarat yang ditawarkan oleh istriku. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya dan berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang aneh dan tak bermakna. Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah  kita rencanakan, demikian kata Jane.

Kami tak lagi berhubungan badan layaknya suami-istri selama waktu-waktu itu. Sehingga sewaktu aku menggendongnya keluar menuju pintu rumah kami pada hari pertama, kami tidak merasakan apa-apa. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan dibelakang kami, sambil berkata, wow…papa sedang menggendong mama. Kata-kata putra kami sungguh membuat luka di hatiku.

Dari tempat tidur sampai di pintu depan aku menggendong dan membawanya sambil tangannya memeluk eratku. Dia menutup mata sambil berkata pelan; “Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita.” Aku  menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya. Sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.

Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuh dan pakaianya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan saksama untuk waktu yang sudah agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda lagi seperti dulu. Ada bintik-bintik kecil di raut wajahnya, rambutnya mulai beruban! Perkawinan kami telah membuatnya seperti itu. Untuk beberapa menit aku mencoba merenung tentang apa yang telah kuperbuat kepadanya selama perkawinan kami.
Pada hari yang ke empat, ketika aku menggendongnya, aku merasa sebuah perasaan kedekatan/keintiman yang mulai kembali merebak di relung hatiku yang paling dalam. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami-istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tidak mau mengatakan perasaan seperti ini kepada Jane (wanita yang akan kunikahi setelah perceraian kami). Aku pikir ini akan lebih baik karena aku hanya ingin memenuhi syarat yang dia minta agar nantinya aku bisa menikah dengan wanita yang sekarang aku cintai, si Jane.

Aku memperhatikan ketika suatu pagi dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuk tubuhnya. Dia lalu sedikit mengeluh, semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang. Aku kemudian menyadari bahwa dia semakin kurus, dan inilah alasannya mengapa aku dapat dengan mudah menggendongnya pada hari-hari itu.

Tiba-tiba kenyataan itu sangat menusuk dalam di hati dan perasaanku…Dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.

Tiba-tiba putra kami muncul pada saat it dan berkata, Papa, sekarang waktunya untuk menggendong dan membawa mama.” Baginya, menggendong dan membawa ibunya keluar menjadi sesuatu yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku ke arah yang berlawanan karena takut situasi istri dan putraku akan mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai pada saat-saat akhir memenuhi syarat-syaratnya. Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami-istri yang hidupnya penuh kedamaian dan harmonis satu dengan yang lain. Aku pun memeluk erat tubuhnya; dan ini seperti moment hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu.

Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendongnya dengan kedua lenganku aku merasa sangat berat untuk menggerakkan  walaupun cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluk eratnya sambil berkata, aku tidak pernah memperhatikan selama ini bahwa hidup perkawinan kita telah kehilangan keintiman/keakraban satu dengan yang lain. Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku….melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Aku sangat takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku berkata kepadanya, Maaf, Jane, Aku tidak ingin menceraikan istriku.

Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan, dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Apakah badanmu panas? Dia berkata. Aku mengelak dan mengeluarkan tangannya dari dahiku. Maaf, Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memakna secara detail setiap moment kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari bahwa sejak aku menggendong dan membawanya setiap pagi, dan terutama kembali mengingat kenangan hari pernikahan kami aku memutuskan untuk tetap akan menggendongnya sampai hari kematian kami tak terpisahkan satu dari yang lain. Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras dan mulai meraung-raung dalam kesedihan bercampur kemarahan terhadapku. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah tokoh bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis; “Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput.”


Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum indah di wajahku, aku berlari kecil menaiki tangga rumahku, hanya untuk bertemu dengan istiriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami, tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama selama 10 tahun pernikahan kami. Istriku telah berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku untuk menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat akibat kanker ganas itu, dan ia ingin menyelamatkanku dari apapun pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami sebagai reaksi atas kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, terutama rencana gila dan bodohku untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami…

----sekurang-kurangnnya, di mata putra kami – aku adalah seorang ayah yang penuh kasih dan sayang….demikianlah makna dibalik perjuangan istriku.



Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.

Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya, kawan!

Jika engkau tidak ingin membagi cerita ini, pasti tidak akan terjadi sesuatu padamu di hari-hari hidupmu.

Akan tetapi, kita engkau mau membagi cerita ini kepada sahabat kenalanmu, maka satu hal yang pasti bahwa Tuhan sedang menggunakanmu untuk  menyelamatkan perkawinan orang lain, terutama mereka yang sekarang mengalami masalah dalam pernikahan mereka.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat yang menikah maupun
yang berencana untuk menikah,
source:klik aja

English Story



“When I got home that night as my wife served dinner, I held her hand and said, I’ve got something to tell you. She sat down and ate quietly. Again I observed the hurt in her eyes.

Suddenly I didn’t know how to open my mouth. But I had to let her know what I was thinking. I want a divorce. I raised the topic calmly. She didn’t seem to be annoyed by my words, instead she asked me softly, why?

I avoided her question. This made her angry. She threw away the chopsticks and shouted at me, you are not a man! That night, we didn’t talk to each other. She was weeping. I knew she wanted to find out what had happened to our marriage. But I could hardly give her a satisfactory answer; she had lost my heart to Jane. I didn’t love her anymore. I just pitied her!

With a deep sense of guilt, I drafted a divorce agreement which stated that she could own our house, our car, and 30% stake of my company. She glanced at it and then tore it into pieces. The woman who had spent ten years of her life with me had become a stranger. I felt sorry for her wasted time, resources and energy but I could not take back what I had said for I loved Jane so dearly. Finally she cried loudly in front of me, which was what I had expected to see. To me her cry was actually a kind of release. The idea of divorce which had obsessed me for several weeks seemed to be firmer and clearer now.

The next day, I came back home very late and found her writing something at the table. I didn’t have supper but went straight to sleep and fell asleep very fast because I was tired after an eventful day with Jane. When I woke up, she was still there at the table writing. I just did not care so I turned over and was asleep again.

In the morning she presented her divorce conditions: she didn’t want anything from me, but needed a month’s notice before the divorce. She requested that in that one month we both struggle to live as normal a life as possible. Her reasons were simple: our son had his exams in a month’s time and she didn’t want to disrupt him with our broken marriage.

This was agreeable to me. But she had something more, she asked me to recall how I had carried her into out bridal room on our wedding day. She requested that every day for the month’s duration I carry her out of our bedroom to the front door every morning. I thought she was going crazy. Just to make our last days together bearable I accepted her odd request.

I told Jane about my wife’s divorce conditions. She laughed loudly and thought it was absurd. No matter what tricks she applies, she has to face the divorce, she said scornfully.

My wife and I hadn’t had any body contact since my divorce intention was explicitly expressed. So when I carried her out on the first day, we both appeared clumsy. Our son clapped behind us, daddy is holding mommy in his arms. His words brought me a sense of pain. From the bedroom to the sitting room, then to the door, I walked over ten meters with her in my arms. She closed her eyes and said softly; don’t tell our son about the divorce. I nodded, feeling somewhat upset. I put her down outside the door. She went to wait for the bus to work. I drove alone to the office.

On the second day, both of us acted much more easily. She leaned on my chest. I could smell the fragrance of her blouse. I realized that I hadn’t looked at this woman carefully for a long time. I realized she was not young any more. There were fine wrinkles on her face, her hair was graying! Our marriage had taken its toll on her. For a minute I wondered what I had done to her.

On the fourth day, when I lifted her up, I felt a sense of intimacy returning. This was the woman who had given ten years of her life to me. On the fifth and sixth day, I realized that our sense of intimacy was growing again. I didn’t tell Jane about this. It became easier to carry her as the month slipped by. Perhaps the everyday workout made me stronger.

She was choosing what to wear one morning. She tried on quite a few dresses but could not find a suitable one. Then she sighed, all my dresses have grown bigger. I suddenly realized that she had grown so thin, that was the reason why I could carry her more easily.

Suddenly it hit me… she had buried so much pain and bitterness in her heart. Subconsciously I reached out and touched her head.

Our son came in at the moment and said, Dad, it’s time to carry mom out. To him, seeing his father carrying his mother out had become an essential part of his life. My wife gestured to our son to come closer and hugged him tightly. I turned my face away because I was afraid I might change my mind at this last minute. I then held her in my arms, walking from the bedroom, through the sitting room, to the hallway. Her hand surrounded my neck softly and naturally. I held her body tightly; it was just like our wedding day.

But her much lighter weight made me sad. On the last day, when I held her in my arms I could hardly move a step. Our son had gone to school. I held her tightly and said, I hadn’t noticed that our life lacked intimacy. I drove to office…. jumped out of the car swiftly without locking the door. I was afraid any delay would make me change my mind…I walked upstairs. Jane opened the door and I said to her, Sorry, Jane, I do not want the divorce anymore.

She looked at me, astonished, and then touched my forehead. Do you have a fever? She said. I moved her hand off my head. Sorry, Jane, I said, I won’t divorce. My marriage life was boring probably because she and I didn’t value the details of our lives, not because we didn’t love each other anymore. Now I realize that since I carried her into my home on our wedding day I am supposed to hold her until death do us apart. Jane seemed to suddenly wake up. She gave me a loud slap and then slammed the door and burst into tears. I walked downstairs and drove away. At the floral shop on the way, I ordered a bouquet of flowers for my wife. The salesgirl asked me what to write on the card. I smiled and wrote, I’ll carry you out every morning until death do us apart.

That evening I arrived home, flowers in my hands, a smile on my face, I run up stairs, only to find my wife in the bed - dead. My wife had been fighting CANCER for months and I was so busy with Jane to even notice. She knew that she would die soon and she wanted to save me from the whatever negative reaction from our son, in case we push through with the divorce.— At least, in the eyes of our son—- I’m a loving husband….

The small details of your lives are what really matter in a relationship. It is not the mansion, the car, property, the money in the bank. These create an environment conducive for happiness but cannot give happiness in themselves.

So find time to be your spouse’s friend and do those little things for each other that build intimacy. Do have a real happy marriage!
source : click

Wednesday, June 29, 2011

Franky Sihombing - Play Acoustic 20th berkarya



Lahir di jakarta tgl 18 September 1969

Franky Sihombing memulai pelayanannya lewat sebuah perjumpaan yang berkesan dengan Tuhan Yesus pada bulan Agustus 1989 di saat dia duduk di bangku SMA.

Lewat pengalaman tersebut banyak hal yang diubah Tuhan dalam kehidupannya, tapi yang paling berkesan adalah pribadi Yesus itu begitu menimbulkan pengaruh yang luar biasa sampai dia memutuskan untuk menyerahkan hidupnya bagi Yesus.

Franky menikah dengan Luciana Nova Putong dan dikaruniai 3 orang anak, Petra, Ben dan Iva.(source :blessings.tarradev.com/.../v/play-acoustic-20th-berkarya-live-concert")  


silahkan klik di tracklistnya untuk mereview lagu dan lirik ,

Track List :

01. Berseru Kudus kuduslah Tuhan
02. Tuhan Hadir Disini
03. Di FirmanMu
04. Kecaplah Dan Lihatlah - Indy Bernadette
05. When I Say that I Love You - Petra Sihombing
06. O Betapa Dalamnya - Arin
07. Kau Sangat Kucinta - Wawan Yap
08. Kisah Cintaku - F.S with Feby. F
09.  Brikanku HatiMu - F.S
10.  Cinta Sejati - cindy Carolina
11.  Persembahanku - F.S


Tuesday, June 28, 2011

Tuesday, May 31, 2011

Andoy membuat Jesus meneteskan air mata








Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.

Bpk. Pdt : "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?"
Andoy : "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum.
Bpk.Pdt : "Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang.
Andoy : Terima kasih, Bapa Pendeta."
Bpk. Pdt : "sekarang apa yang akan kamu lakukan?"
Andoy : "Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku."

Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy.
Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya

Andoy : "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah.

TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku?

Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan Aku harap Engkau menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang"

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.

Andoy : "Pak Pendeta..pa Pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan!

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain.

Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.

Andoy: "Halo Tuhan..Aku ...'
4 Wanita : "Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"

Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton.

Andoy: "Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ."

Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut.

Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk ... (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa.

Sedih...Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis.

Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya;

Orang-orang : " Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"

Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : "Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku."

Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?" Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Pdt. Agaton bertanya lagi: "Apa katanya ?"

"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu" Jawab ayah Andoy.

Pdt.Agaton ; "Apa yang dikatakannya ?"

Ayah Andoy menjawab; " Dia berkata Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu.engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi Pak Pendeta tolonglah katakan siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal¡¨

Tiba-tiba air mata Pendeta Agaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. Agaton berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus."

Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga ... berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya.

Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga

silahkan di bagikan cerita ini untuk mengingatkan atau menyadarkan kita harus selalu bersyukur


Friday, April 22, 2011

Edward Chen - Most Wanted

































TrackList :

1.  Engkau Menopangku(EDWARD CHEN)
2.  Tuhan Tak Pernah Gagal - feat Maria shandi

3.  Puaskanku
4.  Indah Pada Waktunya
5.  Yang slalu Kuandalkan
6.  Ini Aku di HadapanMu
7.  Hatiku Percaya - Trust in You
8.  Mahkota Kehidupan
9.  Takkan Pernah Terlambat
10. Terima Kasih
11. Andaikan Ku Harus Memilih
12. Kau Tuhan yang Berkuasa - feat Agnes. Chen
13. Dengan Tubuh yang Hancur - Kupercaya KuasaMu (lagu paskah & perjamuan Kudus)
14. Tetap Cinta Yesus
15. Tidur Tidur Anakku Sayang - feat Agnes. Chen & Justin Faith Chen

Pass : music4bless




Via MediaFire :


Wednesday, April 20, 2011

Agnes Chen Everything's OK!


































TrackList :

1.  Tuhan yang Menjaga Hidupku
2.  Everything's OK!
3.  En Dian Zhi Lu
4.  Seperti Tanah yang Kering
5.  Berkat Anak Cucu
6.  Shang Di Shi Wo Men De Hi Nan Suo
7.  Puaskanku
8.  Yi Jian Li Wu
9.  Yong Yuan De Yi Kau
10. Be Thou My Vision

Via Mediafire :

pas : music4bless














Tuesday, April 19, 2011

Pdt. Ir. Welyar Kauntu - Live Praise and Worship


























Track List :


1.  Kau Berfirman
2.  Opening Prayer
3.  Kaulah Harapan
4.  Ada Harapan
5.  Tuhan Punya Cara
6.  Speech
7.  Tangan Tuhan
8.  Sbab Kau Besar
9.  Hosanna 10. Precious Moment in Flowing Worship
11.SukacitaMu
12.Allah Sanggup
13. Saat Terindah

Via MediaFire:

pass :music4bless




Wednesday, April 13, 2011

Passion - How Great IS Our God

























TrackList:
01 No One like You.mp3
02 All Over The World.mp3
03 Indescribable.mp3
04 How Great Is Our God.mp3
05 Here Is Our King.mp3
06 Majesty.mp3
07 The Glory Of Your Name.mp3
08 Whole World In His Hands.mp3
09 Missions Flame.mp3
10 Marvellous Light.mp3
11 Nothing But The Blood.mp3
12 Your Grace Is Enough.mp3
13 It Is Well.mp3

Pass:music4bless

Via MediaFire:





Friday, April 8, 2011

Best Male Idol - People Need The Lord













 






Track List :

01 Mereka Perlukan
02 Besar KuasaMu
03 Inilah Hidupku
04 Mahkota Kehidupan
05 Kuterpesona
06 Pasti Kan Ada Harapan
07 Mengampuni
08 Heart Of Worship
09 Dekat Bapa
10 Kau Yang Terindah
11 In Moment Like This


pass : music4bless

Via MediaFire:



OLGA VICTORIA - GLORY OF HOPE



















Track List :

01. Olga Victoria – Jiwaku Bersuka (Ft. Alvin)
02. Olga Victoria – Tuhan Perlindunganku
03. Olga Victoria – Pilihan Terbaikku (Ft. Wawan Yap)
04. Olga Victoria – Allah Mulia
05. Olga Victoria – Yesus Kau Harapan
06. Olga Victoria – I Know Who Hold Tommorow
07. Olga Victoria – Syukuri
08. Olga Victoria – Ajaib Kau Yesus
09. Olga Victoria – Dia Tahu Kuatirmu (Ft. Lodeman Sagala)
10. Olga Victoria – Hatiku Percaya
11. Olga Victoria – Selalu Ada Mujizat
12. Olga Victoria – Battle Hymn Of The Republic (Ft. Ferry Chandra)

Pass : music4bless

Via MediaFire :




PURE BAND - FORWARD
















TRACK LIST :

1. Yang Ku Mau
2. Lihatlah
3. Ku S'karang Milik Mu
4. Betapa Indah
5. Kasih Mu
6. Precious
7. Pesona Mu (ft. Rhea UX)
8. Lagu Untuk Dia
9. Hati Yang Murni
10. Damainya Hatiku
11. Ku Dipilih
12. King of Majesty (Bonus Track)

pass : music4bless

Via Mediafire:




Sunday, April 3, 2011

PASSION - HERE FOR YOU





















Track LIst :

1.  Here For You
2.  Symphony
3.  Waiting Here For You
4.  All My Fontains
5.  Shadows
6.  Lord, I Need You
7.  Set Free
8.  Forever Reign
9.  Sometimes
10. Always
11. Carry Your Name
12. Spirit Fall


Pass : music4bless











Via MediaFire :

DoWnLoaD

Wednesday, March 23, 2011

JADED - TIADA TANDINGNYA





















Track List :

1.  Tiada Tandingnya
2.  MemujiMU
3.  Less OF Me More Of You
4.  Mengalirlah
5.  BagiMU Tuhan
6.  Intim DenganMu
7.  Karya Termulia
8.  Hanya Kau
9.  Bersyukurlah
10. Hadir Dalam Hidupku




Via MediaFire :








pass rar: music4bless

Saturday, March 12, 2011

Chelsea Rose - Terpancar Penuh Kasih






















Track List :

1.  Indah BersamaMu
2.  Kau Tuhanku
3.  Laskar Kristus
4.  Kaulah Segalanya
5.  Waktu yang Tuhan Beri
6.  Terpancar Penuh Kasih
7.  Aku & Perasaanku
8.  Doa Kami

via Mediafire:

format mp4:
DoWnLoaD

Thursday, February 24, 2011

Magrava Voice Wtih Regina Pangkerego-Kemenangan Dalam Penyembahan

PICnya menyusul

Track List :

1. Yesus Ku Berseru
2. Persembahanku
3. Penyembah yang Benar
4. Kau Sangat Kucinta
5. Allahku Dasyat
6. DiFirmanMu
7. Cinta Sejati
8. Lebih Lagi
9. Hanya DekatMu
10. Ku Pandang WajahMu
11. Ku T'rima JamahanMu
12. Kerinduanku
13. Senyum Pelangi
14. Alat KemuliaanMu
15. Rindu Selalu
16. When I say That I Love You
17. Lebih Dari Penjaga
18. B'rikanku Hati
19. Teramat Baik
20. Haleluya Bagi Anak Domba

Via MediaFire :
DoWnLoaD

Wednesday, February 23, 2011

LGLP(Loving God Loving People) - Sujud Di HadapanMu










Track List Disc 1:

1.  Sujud di HadapanMu
2.  Kasih SetiaMu Yang Kurasakan
3.  Tak Berhenti Percaya
4.  Kuasa KasihMu
5.  Bapa Kupercaya
6.  Menikmati Kasih
7.  Engkau Alasan Kuhidup
8.  I Believe There Is More

Track List Disc 2 :

1.  KebaikanMu
2.  Sukacita Melimpah
3.  Jesus You're So Great
4.  Dwelling PLace
5.  Menjadi SaksiMu
6.  Tuhan YEsus Baik
7.  Tuhan Ini Tugas Kami
8.  Loving God Loving People

pass : music4bless


Tuesday, February 8, 2011

Herlin Pirena ♫ Sepanjang Jalan Anugerah

















TrackList :

1. En Dian Lu Shang (Sepanjang Jalan Anugerah)
2. Zui Zhi Xin De Peng You (Sahabat Yg Paling Mengerti)
3. Yehehua Zhu Fu Man Man (Berkat TUHAN Melimpah)
4. Zhu Shi Wo De Kuai Le (Bahagia Dalam Tuhan)
5. Yi Jian Li Wu (Sebuah Hadiah)
6. Yin Shi Zan Mei Zhu (Kidung Pujian Bagi Tuhan)
7. Qi Miao De Yesu (Ajaib Kau Yesus)
8. Meng Fu De Zi Sun (Berkat Anak Cucu)
9. Huan Xing Zhu De Jiao Hui (Gereja yang Bermisi)
10. Man Man Chang Ye ( Malam Panjang )

PASS RAR : music4bless
Via MediaFire :



Monday, February 7, 2011

Sari Simorangkir ♫ Allegro














Track List
1. Berjalan Bersamamu
2. Nyanyian Baru
3. Tuhan Kita
4. Ku dibri kuasa
5. Hujaloma HamonanganMI
6. Tuhan Yesus Baik
7. Betapa Hebat
8. Immanuel
9. Bersuka Cita
10. Dengan Imanku
11. Las Ni Roha Sian Surgo

Pass RAR : music4bless

Via MediaFire :
DoWnLoaD

Sunday, February 6, 2011

Sound Of Praise ♫ I Live 4 You
















Track List :

1. Opening
2. Tuhan Adalah Terangku
3. Dari Kemuliaan Sampai Kemuliaan
4. Kalvari
5. Glory
6. Dengar, Terima, Dipulihkan
7. I Live For You
8. UrapanMu
9. Haleluya
10. Benteng Hidupku
11. Ku Hidup BagiMu

PASS RAR : music4bless

Via MediaFire :
DoWnLoaD



Tuesday, February 1, 2011

Higher Deeper ♫ True Worshippers Youth

 

 

 

 

 

 

 

TrackList :

1. Bangkit dan Bersinar
2. S'lamanya Setia
3. Everything I Need
4. Higher Deeper
5. Terindah
6. Lebih Dalam Kumenyembah
7. Sorakkan Kemenangan
8. Sumber Pengharapan
9. Kusembah Engkau S'lamanya
10. Above All Things
11. Lifted Up
12. Kau Terhebat

Via MediaFire :
DoWnLoaD

PASS RAR(MEDIAFIRE): music4bless

Via EnterUPload From providensia:
DoWnLoaD

PASS RAR(ENTERUPLOAD):support tw youth dengan membeli cd original nya, diberkati untuk memberkati. providensia 2011 JBU

Credit to Providensia 2011

Monday, January 17, 2011

Christine Riry Feat Delon-Tiada Yang Mustahil













Track List :

1.  Tak Tergantikan Feat Delon
2.  Hatiku Senang
3.  Tiada yang Mustahil Feat Delon
4.  Harap Saja Pada Yesus
5.  Berbagai Problema
6.  Tak Akan Menyerah
7.  Tetap Yesusku
8.  Kita Ingat
9.  JanjiMu Seperti Fajar
10. Tuhan Aku Berserah - Delon
11. Di Dalam Nama Yesus


PAS RAR : music4bless

Via MediaFire :
DoWnLoaD

Tuesday, January 11, 2011

Natal Terindah ♫ VA









Track List :

1. Surat untuk Sahabat - Christian Bautista & Amanda
2. Karena Kita - Regina Pangkerego
3. Natal Indah - Wawan Yap
4. Kasih Tak Pernah Gagal- Sisi Hapsari
5. T'lah Datang - Danar Indra
6. Seorang Anak Tlah Lahir - Cindy Sibarani
7. Dari Pulau Dan Benua - Alvin Kurniawan
8. Malam Kudus - Cecilia Agustina
9. Winter Wonderland / White Christmas - Steven Lengkoan barail
10. Hari Mari Berhimpun - Teddy Andrew


Pass rar:music4bless

Via Media FIre :
DoWnLoaD

Monday, January 3, 2011

Brenda – Ku Hidup BagiMu
















Track List :

1.   Kuhidup BagiMu
2.   Kuperlu Kau Tuhan
3.   Pelindungku Perisauku
4.   Tak Ada Bandingannya
5.   Lead Me To The Cross
6.   Tak Pernah Terlambat
7.   Berkuasa Atas Segalanya
8.   Hati Seperti Yesus
9.   Kau Yang Sanggup
10. Gembala Yang Baik

Via MediaFire :
DoWnLoaD


Pass : music4bless

Sunday, January 2, 2011

Wawan YAP - S'mua Baik

















Track List :

1. S'mua Baik
2. Yesus Penjunanku
3. Hey, Jesus Loves Me
4. Damai Dengan Allah
5. Slalu Hadir
6. Kembali PadaMu
7. Ditaman yang Indah
8. Bagi Dia
9. Better Than Life
10. Kau Kekuatanku

Via Mediafire:
DoWnLoaD

Pass: music4bless

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More